Ketahui Kondisi Antibodi Antisperma Anda
Dengan pemeriksaan antibodi antisperma, Anda dapat memahami penyebab kesulitan memiliki keturunan dan menentukan langkah penanganan yang tepat bersama dokter.
Mengapa Terjadi Antibodi Antisperma?
Dalam tubuh yang sehat, sperma seharusnya terlindungi di dalam testis dan tidak bersentuhan langsung dengan darah tempat antibodi berada. Namun, dalam kondisi tertentu, sistem imun bisa keliru mengenali sperma sebagai “benda asing” dan mulai menyerangnya. Inilah yang disebut antibodi antisperma (ASA).
Beberapa hal yang dapat memicunya antara lain:
Varikokel
Pembesaran pembuluh darah di skrotum dapat meningkatkan suhu testis. Suhu yang terlalu tinggi bisa menurunkan jumlah dan kualitas sperma. Penelitian bahkan menemukan bahwa varikokel sering dikaitkan dengan munculnya antibodi antisperma.Torsio Testis (Buah Zakar Terpelintir)
Kondisi ini terjadi ketika saluran sperma terpelintir hingga menghambat aliran darah ke testis. Selain menimbulkan nyeri hebat, torsio testis juga bisa merangsang terbentuknya antibodi antisperma.Peradangan Kelenjar Prostat
Saat prostat mengalami peradangan (prostatitis), produksi air mani terganggu. Kondisi ini dapat memicu tubuh membentuk antibodi yang justru merusak sperma.Cedera Testis & Kebiasaan Buruk
Cedera di area testis bisa membuat antibodi bereaksi terhadap sperma. Selain itu, gaya hidup tidak sehat seperti merokok juga bisa memperburuk kualitas sperma dan memicu pembentukan antibodi, baik pada pria maupun wanita.
Dampak Antibodi Antisperma terhadap Kesuburan
Terbentuknya antibodi ini dapat mempersulit proses pembuahan karena:
Sperma saling menempel (aglutinasi).
Pergerakan sperma menjadi lambat.
Sperma sulit masuk ke rahim.
Sperma diserang oleh sistem imun tubuh.
Akibatnya, peluang kehamilan bisa menurun, terutama bila kadar antibodi cukup tinggi.
Bagaimana Cara Mendiagnosisnya?
Dokter biasanya menyarankan pemeriksaan antibodi antisperma jika pasangan belum juga hamil meski sudah berhubungan rutin tanpa pengaman.
Pada pria: Sampel air mani diambil untuk melihat apakah ada antibodi yang menempel di permukaan sperma.
Pada wanita: Pemeriksaan dilakukan melalui sampel darah.
Jika kadar antibodi di bawah 10%, biasanya tidak berpengaruh besar terhadap kesuburan.
Cara Mengatasinya
Meski belum ada obat yang benar-benar menghilangkan antibodi antisperma, ada beberapa cara untuk tetap meningkatkan peluang kehamilan:
IVF (Bayi Tabung): Proses pembuahan dilakukan di luar tubuh sehingga sperma tidak terkena antibodi.
ICSI: Sperma langsung disuntikkan ke dalam sel telur, membantu pembuahan lebih efektif.
PLI (Paternal Leukocyte Immunization): Penyuntikan sel darah putih suami ke tubuh istri untuk mengurangi antibodi antisperma.
Jika Anda atau pasangan mengalami kesulitan hamil, sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis fertilitas agar mendapatkan pemeriksaan dan solusi terbaik.
